Kamis, 29 Juli 2010

Contoh pejabat antikorupsi

Setelah proyek multimilyar dollar selesai, sang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari HQ kantor pemenang tender. Udah 7 tahun di Jakarta jadi bisa cakap Indonesia.

Bule: "Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir di bawah, Mercy S 320."
Dirjen : "Anda mau menyuap saya? Ini apa-apaan? Tender dah kelar kok. Jangan gitu ya, bahaya tau haree genee ngasih-ngasih hadiah."

Bule: "Tolonglah pak diterima. kalau gak, saya dianggap gagal membina relasi oleh kantor pusat."
Dirjen: "Ah, jangan gitu dong. Saya gak sudi!!"

Bule (mikir ): "Gini aja, pak. gimana kalau bapak beli saja mobilnya..."
Dirjen: "Mana saya ada uang beli mobil mahal gitu!!"

Bule menelpon kantor pusat.
Bule: "Saya ada solusi, Pak. bapak beli mobilnya dg harga Rp. 10.000,- saja."
Dirjen: "Bener ya? OK, saya mau. Jadi ini bukan suap. Pake kwitansi ya.."
Bule: "Tentu, Pak.."

Bule menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. Dirjen membayar dengan uang 50 ribuan. mereka pun bersalaman.
Bule (sambil membuka dompet): "Oh, maaf Pak. Ini kembaliannya Rp. 40.000,-."

Dirjen: "Gak usah pakai kembalian segala. Tolong kirim 4 mobil lagi ke
rumah saya ya..."

Bule : @#$%^&**( :?: :!: :idea: :arrow: :geek: :ugeek: :roll: 8-) :shock: :o :?:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.